Sabtu, 16 Juni 2012

Perilaku menyimpang (prasangka dan diskriminasi)


Prasangka adalah Sikap yang negatif terhadap sesuatu tanpa ada alasan yang mendasar atas pribadi tersebut. Diskriminasi adalah Pembedaan perlakuan terhadap sesama warga negara ( berdasarkan warna kulit, golongan, suku, ekonomi, agama, dsb).

Apabila kita berbicara tentang prasangka dan diskriminasi adalah stereotyping, yaitu suatu kecenderungan untuk mengidentifikasi dan mengeneralisasi setiap individu, benda dan sebagainya ke dalam katagori-katagori yang sudah dikenal. Prasangka dan diskriminasi berhubungan erat satu dengan yang lainnya karena pada teorinya prasangka bersumber pada satu sikap dan diskriminasi menunjuk pada satu sikap, prasangka dapat menjadi dasar dari diskriminasi, dan pada akhirnya mereka akan melakukan tindakan yang negatif.

Macam – macam Prasangka
Kita tahu bahwa prasangka adalah sikap kita terhadap orang lain semata-mata karena keanggotaannya dalam sebuah kelompok. Oleh karenanya, ragam prasangka yang ada, mestinya sebanyak kelompok yang ada. Karena jumlah kelompok yang ada sangatlah banyak, maka sangat banyak pula ragam prasangkanya. Oleh karena itu tidak mungkin untuk mendaftar di sini ragam jenis prasangka yang ada secara lengkap. Namun demikian, beragam jenis prasangka bisa dikelompokkan ke dalam beberapa kelompok besar, seperti prasangka etnik, prasangka ras, prasangka agama, prasangka seks dan seterusnya.

a. Prasangka etnik

Saat ini Indonesia merupakan negara dengan lebih dari 500 etnik. Namun demikian tidak lebih dari 20 etnik yang memiliki anggota cukup besar. Sebagian besar hanya memiliki anggota yang relatif kecil. Berturut-berturut dari yang paling banyak anggotanya adalah etnik Jawa (± 47%), etnik Sunda (± 16%), etnik Madura (± 7%), etnik Minangkabau (± 3,36%), etnik Bugis (± 3%), etnik Tionghoa (± 2,8 %), etnik Batak (± 2%), etnik Bali (± 1,88%) dan seterusnya. Artinya, masyarakat Indonesia, termasuk anda, semestinya terbiasa dengan perbedaan etnik. Oleh karenanya pula, mungkin terbiasa mengalami prasangka etnik.


b. Prasangka agama
Mungkin anda pernah mendengar ada sebuah desa yang kekurangan air bersih menolak bantuan pengeboran sumur artesis. Sebabnya, karena sang pemberi bantuan adalah kelompok beragama lain. Padahal, mereka akan mengecek sumur itu hanya setahun sekali atau kalau ada kerusakan saja. Warga desa beralasan bahwa jika diberikan ijin, nanti akan menjadi sarana dakwah bagi mereka.
Apa yang anda pikirkan tentang kasus di atas? Tentu saja warga desa berprasangka terhadap pemeluk agama lain. Mereka bahkan menghindarkan diri dari kemudahan karena prasangka itu. Bukankah, akan jauh lebih mudah bagi kehidupan warga desa jika ada sumur artesis?! Tapi begitulah prasangka.


c. Prasangka seks dan gender
Apa yang anda pikirkan tentang seorang janda kembang cantik yang baru bercerai dengan suaminya? Ada macam-macam pikiran yang muncul tentang sang janda kembang. Beberapa pikiran menunjukkan prasangka padanya. Misalnya beberapa orang berpikir sang janda akan menjadi penggoda bagi laki-laki di lingkungan sekitar. Beberapa yang lain berpikir sang janda akan merusak moral anak muda di sekitarnya karena sang janda akan memuaskan nafsu seksualnya dengan menggoda anak-anak muda itu. Lalu, untuk menghidupi dirinya, ia akan menjual diri. Pendeknya, macam-macam saja prasangka yang akan dihadapi sang janda.

d. Prasangka politik
Anda tentu tahu adanya sebuah peristiwa besar di negeri ini pada tahun 1965-1966. Pada saat itu, sebagai ekses adanya pembunuhan para jenderal TNI-AD, ratusan ribu orang meninggal karena dituduh sebagai anggota PKI. Disinyalir korban bahkan mencapai 2 juta orang. Suatu jumlah yang sangat besar. Setelah tahun-tahun itu, berbagai kebijakan pemerintah dan indoktrinasi intensif kepada masyarakat membuat mereka-mereka yang diduga terkait dengan PKI, berikut seluruh anggota keluarganya didiskriminasikan dalam seluruh sektor kehidupan. Anak dan cucu seseorang yang dulunya dianggap anggota PKI, tidak boleh bekerja sebagai pegawai negeri. Jika sudah menjabat, maka dipecat. Jika mereka mendirikan usaha, maka usaha mereka dihalang-halangi. Mereka dicap sebagai tidak bersih lingkungan. Mereka dianggap sebagai ancaman terhadap masyarakat. KTP mereka juga diberi tanda khusus.

e. Prasangka kelas sosial
Apa kelas sosial anda? Pernahkah anda memiliki prasangka terhadap mereka yang memiliki kelas sosial di atas atau di bawah anda? Jika pernah, maka itulah prasangka kelas sosial, yakni prasangka yang diarahkan pada kelas sosial tertentu di masyarakat. Bentuk prasangkanya beragam.
Prasangka kelas sosial paling mudah ditemui pada mereka yang miskin kepada yang kaya dan sebaliknya dari si kaya kepada si miskin. Orang kaya berprasangka pada si miskin bahwa mereka miskin karena malas dan tidak mau bekerja keras. Orang miskin ditengarai akan mencuri sesuatu jika dibiarkan bebas. Para pemulung biasanya dilarang memasuki daerah orang kaya prasangka itu.


f. Prasangka terhadap kaum difabel
Kaum difabel atau penderita cacat tak kurang mendapatkan prasangka dari mereka-mereka yang normal. Banyak penderita cacat mengalami diskriminasi karena prasangka terhadap mereka. Misalnya, hanya karena seseorang buta, maka ia tidak boleh masuk kuliah jurusan sastra. Padahal, kebutaan tidak akan menghalangi si buta dalam proses kuliah. Mereka yang buta dianggap tidak akan mampu mengikuti pendidikan sewajarnya.






2 komentar:

  1. Agen Situs Terbaik
    Situs Agen Judi Online
    https://bit.ly/2ENk1VF

    Yuk Gabung Bersama Kami Sekarang Dan Nikmati Berbagai Macam Bonus Menarik Lain Nya Seperti:

    *Bonus New Member 120%
    * Bonus New Member 20% Khusus Poker
    * Bonus Referral
    *Bonus Rollingan Casino Hingga 0.8%
    *Bonus 5% setiap hari
    Info Lebih Lanjut Bisa Hub kami Di :
    WA : 081358840484
    BBM : 88CSNMANTAP
    Facebook : 88Csn

    BalasHapus