Senin, 08 Oktober 2012

Bahasa Indonesia = Bahasa Internasional? Kenapa tidak!





         Pada saat ini bahasa telah menjadi momok yang berkembang pesat di masyarakat sehingga kita perlu untuk memperdalam dan menjunjung tinggi bahasa nasional kita, bahasa inggris pada saat ini telah menjadi bahasa sehari-hari yang mendunia.

         Setiap orang entah dari suku, budaya, bangsa, Negara yang berbeda dari belahan dunia ini rata-rata mempelajari bahasa inggris entah dari mulai duduk di taman kanak-kanak, sekolah dasar, maupun sekolah menengah . di universitas pun bahasa inggris sudah menjadi mata kuliah yang wajib di ikuti oleh setiap mahasiswa nya

         Bila dilihat dari sejarah nya bagaimana bahasa inggris menjadi bahasa internasional di dunia, mari melihat dari keseluruhannya dimulai dari sejarah Negara dan wilayah teritorialnya.

          Inggris adalah sebuah negara yang merupakan bagian dari Britania Raya. Negara ini berbatasan dengan Skotlandia di sebelah utara dan Wales di sebelah barat, Laut Irlandia di barat laut, Laut Keltik di barat daya, serta Laut Utara di sebelah timur dan Selat Inggris, yang memisahkannya dari benua Eropa, di sebelah selatan. Sebagian besar wilayah Inggris terdiri dari bagian tengah dan selatan Pulau Britania Raya di Atlantik Utara. Inggris juga mencakup lebih dari 100 pulau-pulau kecil seperti Isles of Scilly dan Isle of Wight.

         Wilayah yang saat ini bernama Inggris pertama kali dihuni oleh manusia modern selama periode Paleolitikum, namun nama England ini berasal dari kata Angles, yang merupakan salah satu suku Jermanik yang menetap disana pada abad ke-5 dan ke-6. Inggris menjadi negara yang bersatu pada tahun 927 M, dan sejak Zaman Penjelajahan yang dimulai pada abad ke-15, Inggris telah memberikan pengaruh budaya dan hukum yang signifikan ke berbagai belahan dunia.Bahasa Inggris, Gereja Anglikan, dan hukum Inggris-yang menjadi dasar sistem hukum umum bagi negara lain di seluruh dunia-berasal dan dikembangkan di Inggris, dan sistem parlementer negara ini juga telah banyak diadopsi oleh negara-negara lain.Revolusi Industri yang dimulai pada abad ke-18 menjadikan Inggris sebagai negara industri pertama di dunia. Royal Society Inggris juga berperan penting dalam meletakkan dasar-dasar sains eksperimental modern terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi.

         Topografi Inggris sebagian besar terdiri dari perbukitan dan dataran rendah, terutama di Inggris bagian tengah dan selatan. Dataran tinggi terdapat di bagian utara (misalnya, pegunungan Danau District, Pennines, serta Yorkshire Dales) dan di barat daya (misalnya Dartmoor dan Cotswolds). Ibu kota Inggris dahulunya adalah Winchester, kemudian digantikan oleh London pada tahun 1066. Saat ini London merupakan daerah metropolitan terbesar di Britania Raya dan zona perkotaan terbesar di Uni Eropa berdasarkan luas wilayah.Penduduk Inggris berjumlah sekitar 53 juta jiwa, atau sekitar 84% dari total populasi Britania Raya, sebagian besarnya terkonsentrasi di London, Inggris Tenggara, dan kawasan-kawasan konurbasi di Midlands, Barat Laut, Timur Laut dan Yorkshire, masing-masing wilayah ini dikembangkan sebagai daerah industri utama selama abad ke-19. Sedangkan kawasan padang rumput terdapat di luar wilayah kota-kota besar.

         Kerajaan Inggris (setelah tahun 1284 juga termasuk Wales) adalah sebuah negara berdaulat sampai tanggal 1 Mei 1707. Kemudian Undang-Undang Kesatuan yang menyatakan bahwa Kerajaan Inggris dan Kerajaan Skotlandia disatukan secara politik untuk membentuk Kerajaan Britania Raya disahkan pada tahun 1707. Pada tahun 1801, Britania Raya bersatu dengan Kerajaan Irlandia dengan disahkannya Undang-Undang Kesatuan 1800 dan kemudian namanya berganti menjadi Kerajaan Bersatu Britania Raya dan Irlandia. Pada tahun 1922, Negara Bebas Irlandia berdiri sebagai suatu domini yang terpisah, namun enam county di Irlandia Utara tetap memilih untuk menjadi bagian dari Britania Raya, yang kemudian membentuk Kerajaan Bersatu Britania Raya dan Irlandia Utara, yaitu konteks Britania Raya yang dikenal hingga sekarang ini.

         Sesuai dengan namanya, bahasa Inggris adalah bahasa utama di Inggris. Saat ini, bahasa Inggris dituturkan oleh ratusan juta orang di seluruh dunia. Bahasa Inggris merupakan rumpun bahasa Indo-Eropa cabang Anglo-Frisian dari kelompok bahasa Jermanik.Setelah penaklukan Normandia, bahasa Inggris kuno tersingkirkan dan hanya dituturkan oleh masyarakat kelas bawah sebagai akibat dari meluasnya penggunaan bahasa Norman dan Latin dalam aristokrasi.

          Pada abad ke-15, Inggris kembali pada era mode yang berlaku di seluruh jajaran kelas sosial. Meskipun banyak berubah, bentuk bahasa Inggris Pertengahan menunjukkan dominannya pengaruh bahasa Perancis, baik dari segi kosa kata maupun ejaan. Selama masa Renaisans Inggris, banyak kata yang "dipinjam" dari bahasa Latin dan Yunani. Bahasa Inggris Modern semakin memperluas metode "peminjaman" kata ini. Imperium Britania juga bertanggung jawab atas meluasnya persebaran bahasa Inggris. Saat ini, secara tidak resmi bahasa Inggris merupakan lingua franca di seluruh dunia

         Bahasa Inggris telah menjadi bahasa ekonomi, pariwisata, dan penerbitan. Tidak ada undang-undang resmi yang mewajibkan bahasa resmi untuk Inggris,namun bahasa Inggris-lah yang umumnya digunakan sebagai bahasa resmi bisnis dan pemerintahan. Meskipun Inggris adalah negara kecil, terdapat banyak aksen lokal yang saling berbeda. Aksen Inggris secara umum cenderung mengucapkan suatu kata atau kalimat dengan jelas sehingga mudah untuk dipahami dan lebih "terikat" pada grammar.

          Bahasa Kernowek atau Cornish, bahasa daerah yang sempat punah pada abad ke-18, dihidupkan kembali. Dan saat ini dilindungi di bawah Piagam Eropa untuk Bahasa Regional atau Minoritas. Bahasa ini dituturkan oleh sekitar 0,1% dari total populasi di Cornwall, dan juga diajarkan di beberapa sekolah dasar dan sekolah menengah.Sekolah-sekolah negeri juga mengajari siswanya bahasa kedua, biasanya bahasa Perancis, Spanyol atau Jerman. Akibatnya banyaknya imigran, pada tahun 2007 dilaporkan bahwa sekitar 800.000 anak sekolahan menuturkan bahasa asing di rumah mereka, yang paling banyak adalah bahasa Punjabi dan Urdu.

          Sejarah bahasa Inggris bermula dari lahirnya bahasa Inggris di pulau Britania kurang lebih 1.500 tahun yang lalu. Bahasa Inggris adalah sebuah bahasa Jermanik Barat yang berasal dari dialek-dialek Anglo-Frisia yang dibawa ke pulau Britania oleh para imigran Jermanik dari beberapa bagian barat laut daerah yang sekarang disebut Belanda dan Jerman. Pada awalnya, bahasa Inggris Kuno adalah sekelompok dialek yang mencerminkan asal-usul beragam kerajaan-kerajaan Anglo-Saxon di Inggris. Salah satu dialek ini, Saxon Barat akhirnya yang berdominasi. Lalu bahasa Inggris Kuno yang asli kemudian dipengaruhi oleh dua gelombang invasi.

          Gelombang invasi pertama adalah invasi para penutur bahasa dari cabang Skandinavia keluarga bahasa Jerman. Mereka menaklukkan dan menghuni beberapa bagian Britania pada abad ke-8 dan ke-9. Lalu gelombang invasi kedua ini ialah suku Norman pada abad ke-11 yang bertuturkan sebuah dialek bahasa Perancis. Kedua invasi ini mengakibatkan bahasa Inggris "bercampur" sampai kadar tertentu (meskipun tidak pernah menjadi sebuah bahasa campuran secara harafiah). Hidup bersama dengan anggota sukubangsa Skandinavia akhirnya menciptakan simplifikasi tatabahasa dan pengkayaan inti Anglo-Inggris dari bahasa Inggris.

         Bahasa merupakan sebuah prasarana yang paling penting dalam berkomunikasi, seperti yang kita ketahui bahasa inggris merupakan bahasa pengantar yang digunakan untuk berkomunikasi secara internasional, suatu ketika muncul sebuah pertanyaan kenapa harus bahasa inggris? kenapa bukan bahasa Indonesia? Ternyata bahasa yang dijadikan sebagai alat komunikasi secara internasional itu berdasarkan dengan perkembangan jumlah kosa kata yang ada dalam bahasa tersebut. nah berikut mungkin salah satu alasan kenapa bahasa inggris dijadikan bahasa Internasional.
Bahasa inggris merupakan bahasa tertua yang ada di dunia dan berasal dari dataran britania yaitu sekitar abad ke 8, selain bahasa inggris merupakan bahasa tertua yang ada di dunia bahasa inggris mempunyai perkembangan kosa kata yang sangat pesat. menurut tim riset gabungan peneliti Havard University dan Google mencatat penambahan kosa kata bahasa tertua di dunia itu mencapai 8.500 kata pertahun. Kini jumlah total telah mencapai 1.022.000 kata. itu merupakan jumlah kosakata yang jauh lebih banyak dibandingkan dengan negara kita tercinta ini. jika dibandingkan dengan bahasa Indonesia. menurut pusat bahasa kemendikbud yang baru baru ini telah selesai dan menerbitkan KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) edisi ke empat dengan total jumlah kosa kata yang terdapat di dalamnya cuma berkisar 91.000 kosa kata, kamus edisi ke empat ini merupakan pengembangan dari edisi sebelumnya yang hanya mencakup 82.000 kosa kata. memang perkembangan jumlah kosa kata ini lah yang menjadi patokan layak atau tiidaknya sebuah bahasa dianggap sebagai bahasa internasional. Nah itu sekilas tentang sejarah bahasa inggris, mari kembali ke topik utama yaitu menginternasionalkan bahasa Indonesia itu bukan hal yg mustahil terbukti dari banyak warga Negara asing yang mempelajari budaya dan bahasa Indonesia. Sebagai contoh para turis yang berwisata di Negara Indonesia sangatlah senang mempelajari budaya Negara Indonesia ini karena mereka pikir Indonesia memiliki kekayaan akan budaya yg luhur sehingga dengan mempelajari budaya Negara Indonesia otomatis secara tidak sengaja mereka juga mempelajari bahasa Indonesia terlebih dahulu, dengan begitu langkah kecil yg dimulai dari itu bisa menjadi peluang untuk menginternasionalkan bahasa Indonesia, namun jangan kawatir walaupun bahasa persatuan kita belum sepenuhnya menjadi bahasa internasional, belakangan ini telah muncul di kalangan negara negara ASEAN untuk mencintai diri sendiri.

         Mungkin saya pun akan seperti bapak presiden soeharto jika diberikan wewenang untuk menginternasionalkan bahasa Indonesia dimulai dari diri sendiri ketika ada dalam kancah internasional akan mencanangkan Bahasa Indonesia sebagai bahasa ASEAN, hal ini telah diungkapkan pada saat KTT ASEAN di Bali beberapa Bulan kemarin. ya pemilihan bahasa Indonesia sebagai bahasa ASEAN ini disebabkan Bahasa Indonesia mempunyai kekayaan kosa kata yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan negara lain di ASEAN. selain itu semangat kita untuk mencintai dan mengembangkan bahasa indonesia harus tetap membara. seperti yang pernah dicontohkan presiden soeharto yang kemanapun beliau berada di forum internasional pasti selalu menggunakan bahasa indonesia. Semangat itulah yang seharusnya kita tiru mencintai bahasa Indonesia sama saja berusaha untuk selalu berbahasa Indonesia.

          Tidak ada yang mustahil di dunia ini, pun ketika bahasa Indonesia secara perlahan mengukuhkan diri menjadi bahasa Internasional. Bahasa yang digunakan sebagai alat komunikasi oleh Negara-negara di dunia.

           Saat ini minat masyarakat dunia terhadap bahasa Indonesia mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Hingga saat ini telah ada sekitar 67 negara yang mengajarkan bahasa Indonesia, khususnya di Perguruan Tinggi. (Contoh ini saya ambil dari harian republika)

           Negara Jepang dan Korea Selatan adalah contoh Negara-negara yang jumlah peminat bahasa Indonesia dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Di dua Negara ini, setiap tahun warga masyarakat yang mengikuti ujian kenaikan kursus bahasa Indonesia mencapai lebih dari 3000 orang. Selain Korsel dan Jepang, Negara-negara yang telah lama menyelenggarakan mata kuliah Bahasa Indonesia adalah Australia, Belanda, Jerman, Prancis, Italia, Rusia dan Cina.

          Dalam aspek pendidikan pun bahasa Indonesia akan berkembang dengan pesat, seperti dapat kita lihat dari Negara-negara yang mempunyai banyak peminat untuk mempelajari bahasa Indonesia terutama di tingkat perguruan tinggi seperti contoh yg saya pakai kali ini dari saudara saya sendiri karena dia berkuliah di jurusan sastra Indonesia. Dia mempunyai dosen yang dulu mengajar dia saat masih kuliah dan sekarang dosen itu hijrah ke Australia untuk mengajarkan mata kuliah bahasa Indonesia di sana ternyata banyak sekali para mahasiswa di Australia yang berminat untuk memperdalam dan mempelajari bahasa Indonesia. Ternyata para mahasiswa tersebut pun dapat mudah mengerti dan mempelajarinya karena pada dasar nya mereka sangat tertarik, terkadang ketertarikan akan mempermudah kita untuk mempelajari atau memperdalam sesuatu. 


          Ada beberapa alasan mengapa bahasa Indonesia di minati oleh warga asing, terutama para pelajar dan pengusa. ada beberapa alasan mengapa warga asing mempelajari bahasa Indonesia adalah :

Pertama, Indonesia dipandang sebagai Negara ekonomi baru. Hal ini tentu menaruh minat para investor asing untuk berinvestasi di Indonesia. Untuk memperlancar proses berinvestasi dan keberlanjutannya, mereka mempelajari bahasa Indonesia. Logikanya, semakin seseorang itu menguasai bahasa kliennya, semakin mudah ia menjalin interaksi dengan sang klien. Semakin mudah pula kata sepakat dicapai. 

Kedua, keanekaragaman budaya yang dimiliki oleh bangsa Indonesia, menjadi alasan mengapa warga asing berminat untuk mempelajari bahasa Indonesia. Mereka, khususnya para budayawan, seniman serta pelajar, yang berminat atau hendak melakukan penelitian terhadap kebudayaan bangsa Indonesia di tuntut untuk mengerti bahasa Indonesia. Hal ini selain, akan memudahkan dalam berinteraksi dengan masyarakat setempat, juga memudahkan untuk mengenal benda-benda yang hendak di teliti atau dipelajari, yang notabene menggunakan istilah bahasa Indonesia dan Lokal. 
Alasan ketiga adalah, Negara Indonesia menjadi salah satu Negara yang memiliki jumlah penduduk terbesar di dunia. Masih banyak sebenarnya alasan-alasan lain mengapa warga asing berminat mempelajari bahasa Indonesia. Namun, ketiga alasan diatas lah yang kebanyakan menjadi motivasi warga asing mempelajari bahasa Indonesia.

          Masyarakat, khususnya para remaja, lebih suka menggunakan bahasa yang mereka sebut sebagai bahasa ‘gaul’ saat bercakap-cakap. Yang lebih parah, mereka mencampur-adukkan bahasa Indonesia dengan bahasa-bahasa lokal, sehingga tak tampak lagi mana bahasa Indonesia yang benar (sesuai EYD), mana yang salah. Semua bercampur menjadi satu.

          Tugas kita sekarang, sebagai pemuda bangsa, yang tentu tidak ingin warisan budayanya punah, adalah berperan aktif dalam melestarikan budaya bangsa. Salah satunya dengan menggunakan bahasa Indonesia secara baik dan benar. Tanamkan rasa cinta dan bangga terhadap budaya bangsa sendiri. Gunakan bahasa Indonesia, daerah dan Inggris pada situasi dan kondisi yang tepat. Jangan mencampuradukkan mereka dalam percakapan sehari-hari atau saat berbicara di muka umum. Berbicaralah menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Dan tidaklah mustahil, bahasa Indonesia akan menancapkan diri menjadi bahasa Internasional. 








source :  1. http://id.wikipedia.org

                2. harian republika
READ MORE - Bahasa Indonesia = Bahasa Internasional? Kenapa tidak!

Bahasa Indonesia Berperan Penting dalam Aspek Pendidikan, Sosial dan Budaya.





        Mari sedikit mengingat pada tanggal 28 oktober 1928 dihari itu diadakannya kongres pemuda sebagai hasilnya yaitu lahirnya sumpah pemuda atau pernyataan sikap yang berisi “bertanah air satu, tanah air Indonesia, berbangsa satu bangsa Indonesia, dan menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
        Pernyataan sikap ini merupakan perwujudan politik bangsa Indonesia yang menempatkan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan bangsa Indonesia. Bahasa Indonesia telah  menyatukan berbagai lapisan masyarakat kedalam satu kesatuan bangsa Indonesia, Bahasa Indonesia mencapai puncak perjuangan politik sejalan dengan perjuangan politik bangsa Indonesia dalam mencapai kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945.
Kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa negara telah menempatkan bahasa Indonesia sebagai bahasa ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni (ipteks). Ipteks berkembang terus sejalan dengan perkembangan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat dan bangsa Indonesia. Perkembangan ipteks yang didukung oleh perkembangan teknologi komunikasi dan informasi (seperti internet, e-mail, e-business, e-commerce, TV-edukasi, dan lain-lain) melaju dengan pesat terutama memasuki abad ke-21 sekarang.
Di sisi lain, perkembangan bahasa Indonesia terasa belum seimbang dengan perkembangan ipteks dan zamannya. Pengalihan konsep-konsep ipteks dari bahasa asing terutama bahasa Inggris belum seluruhnya dapat dicarikan padanannya dalam bahasa Indonesia. Sebagai akibatnya, kosakata dan istilah asing itu mengalir deras ke dalam khasanah kosakata bahasa Indonesia. Dengan demikian, peran strategis bahasa Indonesia sebagai bahasa peradaban modern masih memerlukan pengembangan yang lebih serasi dan serius sesuai dengan perkembangan ipteks.
         Menurut sudut pandang di bidang pendidikan, bahasa Indonesia sudah banyak berperan penting sebagai sarana pembelajaran bagi warga Negara Indonesia. Kita lihat saja di Negara Indonesia ini sangat banyak sekali suku dan budaya yang berbeda jika dihitung mungkin lebih dari ratusan suku yang tersebar di ribuan pulau yang ada di Indonesia, oleh karena itu bahasa Indonesia sangat berperan penting sekali dalam kelancaran proses pembelajaran bagi siswa suatu sekolah maupun mahasiswa di universitas yang ada di Indonesia, walau pun sangat miris sekali karena efek globalisasi orang-orang lebih mementingkan untuk mempelajari bahasa inggris dari pada bahasa Indonesia ya walaupun bahasa inggris sangat penting namun jangan sampai menyepelekan bahasa kesatuan Negara sendiri.
         Bisa dilihat pada sekolah –sekolah  di tahun sekarang ini bahasa inggris sudah mendominasi jam ajar untuk bahasa Indonesia, apalagi seperti pengalaman sendiri disekolah sewaktu sma. Bahasa inggris selain mata pelajaran utama dijadikan pula sebagai muatan lokal. Memang bagus tujuannya yaitu agar para siswanya siap untuk  mengahadapi dunia global ketika sudah lulus.
         Ketika sudah masuk ke dunia perkuliahan pun bahasa Indonesia sangat berperan penting sebagai bahasa pemersatu antar mahasiswa yang notabene sebagai pendatang dari daerah di Indonesia yang beragam bahasa, suku dan budaya. Dengan satu bahasa yaitu bahasa Indonesia sangatlah berperan penting sebagai media sosialisasi antar mahasiswa yang datang dari berbagai daerah, bisa dibayangkan apabila tidak ada bahasa pemersatu para mahasiswa tersebut akan sulit untuk memahami bahasa satu sama lain. Dapat dibayangkan pula jika universitas yang berada di suatu daerah tertentu saya contohkan seperti ITB misalnya, universitas tersebut berada di daerah bandung yang penduduknya berbahasa sunda, jika di universitas tersebut menggunakan bahasa sunda sebagai media pembelajaran maka bagi para mahasiswa pendatang akan merasa kesulitan sekali dalam memahami pelajaran yang di ajarkan karena tidak mungkin juga bagi mahasiswa pendatang dari daerah lain seperti Sumatra maupun kallimantan untuk memperdalam bahasa sunda terlebih dahulu ketika ingin berkuliah di ITB.
Oleh karena itu bahasa Indonesia sangatlah berperan penting dalam berlangsungnya proses pembelajaran yang dilakukan di Negara kita yaitu Negara Indonesia . sebenarnya bahasa Indonesia masih banyak memakai kata serapan dari bahasa asing terutama dalam bidang iptek masih banyak sekali kata serapan dalam istilah-istilah pada ilmu pengetetahuan tertentu.
         Dalam rangka menuju ke arah peradaban modern, kita perlu memahami, menguasai, dan mengembangkan konsep-konsep ipteks modern, yang pada umumnya masih tertulis dalam bahasa asing, khususnya bahasa Inggris. Agar konsep-konsep ipteks modern tidak hanya diserap oleh mereka yang memahami bahasa asing yang jumlahnya tentu tidak sebanding dengan jumlah anggota masyarakat Indonesia yang memerlukannya dalam rangka perencanaan dan pelaksanaan pembangunan, maka penyebarluasan konsep-konsep ipteks modern itu harus dilakukan dengan menggunakan bahasa Indonesia.
         Dalam rangka lebih memasyarakatkan peristilahan modern itu, istilah-istilah yang telah berhasil disusun kemudian diolah lebih lanjut menjadi berbagai kamus istilah. Tentu saja, selain mengandung padanan istilah dalam bahasa Indonesia, kamus istilah itu juga mencantumkan rumusan atau penjelasan setiap istilah yang dicantumkan. Sampai sekarang, telah berhasil disusun tidak kurang dari 40 buah kamus istilah. Penerbitan daftar dan kamus istilah itu sangat penting dan bermanfaat dalam rangka memasyarakatkan dan menyebarluaskan perangkat istilah yang sudah dibakukan. Jika upaya penerbitan dan publikasi itu tidak dilakukan, maka hasil penyusunan dan pembakuan istilah itu akan tetap tertinggal sebagai harta karun.
         Para ilmuwan dari berbagai disiplin diharapkan menggunakan istilah yang telah dibakukan itu dengan taat asas. Oleh karena itu, harus pula diupayakan adanya arus balik yang dapat dimanfaatkan sebagai masukan dalam proses pengembangan bahasa selanjutnya. Dipandang dari segi pembinaan dan pengembangan bahasa, masuknya istilah-istilah yang sudah dibakukan itu ke dalam buku ajar, makalah, laporan penelitian, jurnal-jurnal ilmiah, karangan-karangan ilmiah lainnya, dan media komunikasi dan informasi (komputer) merupakan langkah berikutnya yang tidak dapat ditawar-tawar lagi.Bahasa Indonesia memiliki dua sifat utama yang menguntungkan, yaitu bentuk yang sederhana sehingga mudah dipelajari dan kelenturan (fleksibel) untuk dikembangkan. Hal ini didukung oleh latar belakang sejarah kebahasaan yang kuat. Kaum cerdik-cendekia yang hidup pada zaman kemerdekaan pun, pada umumnya yakin bahwa bahasa Indonesia mempunyai kemampuan berkembang luas dengan cepat di tanah air ini, dari Sabang sampai Merauke. Ada sebagian orang yang berkeyakinan bahwa bahasa Indonesia dapat menggantikan kedudukan bahasa Inggris di Asia. Bahasa Indonesia tidak diragukan lagi kemampuannya untuk menjadi bahasa ipteks modern.
         Bahasa ragam ipteks itu harus hemat dan cermat karena menghendaki respons yang pasti dari pendengar dan pembacanya. Kaidah-kaidah sintaktis dan bentukan-bentukan bahasa dan ranah penggantinya harus mudah dipahami. Kehematan penggunaan kata, kecermatan dan kejelasan sintaktis yang berpadu dengan penghapusan unsur-unsur yang bersifat pribadi dapat menghasilkan ragam  ipteks yang umum.
Kalimat ipteks yang panjang-panjang hanya dapat direspons secara langsung oleh pembaca yang terlatih. Pembaca dan penyimak ragam bahasa ipteks itu diharapkan tidak memperoleh informasi yang keliru. Kelugasan, keobjektifan, dan keajegan/konsistensi bahasa ipteks itulah yang membedakannya dengan bahasa ragam sastra yang subjektif, halus, dan lentur, sehingga interpretasi pembaca yang satu kerapkali sangat berbeda dengan interpretasi dan apresiasi pembaca lainnya.
         Pengembangan bahasa Indonesia ragam  ipteks, hal itu dapat dihubungkan dengan klasifikasi bidang ilmu yang lazim berlaku di Indonesia, yaitu ilmu pengetahuan alam, ilmu pengetahuan sosial, dan ilmu pengetahuan budaya. Yang menjadi masalah sekarang adalah  unsur  ip (ilmu pengetahuan) pada ipteks itu merujuk pada bidang ilmu yang mana? Apalagi sekarang ini telah berkembang teknologi komunikasi dan  informasi, seperti internet, e-mail, e-business, e-commerce, cybertechnology, teleducation, cybercity, dan lain-lain.
Berdasarkan pemakaian kata ilmu pengetahuan sebagai padanan  kata science (s) dengan muatan makna natural science, maka unsur ilmu pengetahuan  pada kata ipteks itu merujuk pada ilmu pengetahuan alam. Dengan demikian, bahasa Indonesia ragam  ipteks itu adalah bahasa Indonesia yang digunakan dalam bidang ilmu pengetahuan alam dan teknologi (science and technology).
         Upaya pengembangan konsep ipteks modern dalam bahasa Indonesia itu hanya mungkin dapat dilakukan dengan baik apabila istilah-istilah yang biasa digunakan dalam bidang ipteks itu sudah ada padanannya dalam bahasa Indonesia. Hal itu berarti, untuk dapat mengembangkan bahasa Indonesia menjadi ragam  ipteks, langkah pertama yang harus dilakukan adalah menyusun peristilahannya.
Untuk keperluan  itulah Pusat Bahasa yang ada sekarang, dengan bantuan sejumlah  pakar perguruan tinggi, lembaga-lembaga penelitian di Indonesia telah berhasil menyusun  peristilahan untuk berbagai bidang ilmu, dengan memberikan prioritas pada empat bidang ilmu dasar, yakni fisika, kimia, biologi, dan matematika. Keempat bidang ilmu dasar itu masing-masing diberi judul Glosarium Fisika, Glosarium Kimia, Glosarium Biologi, dan Glosarium Matematika.
         Di tengah perubahan sosial-politik dan teknologi informasi serta komunikasi yang ada sekarang, apalagi menuju bahasa Indonesia menjadi peradaban modern, para pakar dari berbagai disiplin ilmu harus bahu-membahu menjadikan bahasa Indonesia sejajar dengan bahasa asing lainnya, terutama bahasa Inggris.
Kita ambil contoh kata valid yang dipungut dari bahasa Inggris. Orang Inggris menyerap kata itu dari kata validus yaitu dari bahasa Latin. Dengan menggunakan  proses morfologis bahasa Inggris, terbentuklah kata-kata validity, validate, validly, dan validness. Kata-kata itu dalam kamus bahasa Inggris ada dalam satu lema (entry). Jika kita bandingkan kata-kata pungut dalam kamus bahasa Inggris dengan kata pungut dalam kamus bahasa Indonesia, maka akan terlihat adanya perbedaan yang mencolok.
         Dalam rangka mengembangkan kosakata bahasanya, orang Inggris mempertahankan sistem dan kaidah  kebahasaannya secara ajeg (konsisten). Sikap bahasa yang demikian itu tidak tampak dalam kamus-kamus bahasa Indonesia, tentu saja termasuk Kamus Besar Bahasa Indonesia dalam edisi terbarunya. Kata valid dan validitas diserap langsung dari bahasa Inggris yang kata serapannya tanpa mengalami proses morfologis bahasa Indonesia, sehingga kedua kata tersebut merupakan dua lema yang berbeda.
Untuk kata valid itu, para leksikograf  Kamus Besar Bahasa Indonesia tidak menurunkan kevalidan sebagai padanan kata validness. Bahkan akhir-akhir ini kita sering mendengar dan membaca pemakaian kata validasi sebagai padanan kata validation.
Penyerapan kata validate sangat sulit bahkan tidak mungkin dilakukan tanpa proses morfologis bahasa Indonesia. Dengan menggunakan kaidah morfologi bahasa Indonesia, dapat diturunkan kata memvalidkan. Dengan menggunakan kaidah morfologi bahasa Indonesia, penyerapan itu sesungguhnya dapat berlangsung lebih mudah dan ajeg. Dari kata valid dapat diturunkan kata-kata kevalidan, memvalidkan, pemvalidan, dan secara valid, yang merupakan sinonim kata keabsahan, mengabsahkan, pengabsahan, dan secara absah. Dari uraian di atas dapat disenaraikan karakteristik bahasa Indonesia ragam ipteks sebagai berikut. Pertama, kelugasan dan kecermatan yang menghindari segala macam kesamaran dan ketaksaan (ambiguity). Kedua, keobjektifan yang sedapat mungkin tidak menunjukkan selera perseorangan (impersonal). Ketiga, pembedaan dengan teliti, nama, ciri, atau kategori yang mengacu ke objek penelitian atau telaahnya agar tercapai kecermatan dan ketertiban bernalar. Keempat, penjauhan emosi agar tidak mencampurkan perasaan sentimen dalam tafsirannya. Kelima, kecenderungan membakukan makna kata dan ungkapannya dan gaya pemeriannya berdasarkan perjanjian. Keenam, langgamnya tidak bombastis atau dogmatis, dan, ketujuh, penggunaan kata dan kalimat dengan ekonomis agar tidak lebih banyak daripada yang diperlukan.
Kini, 28 Oktober 2004 kita berada pada jarak 76 tahun dari para pendahulu kita yang sangat peduli terhadap martabat bahasa Indonesia itu. Marilah kita bersama-sama merefleksi kembali apakah keyakinan, kebulatan semangat kebangsaan (nasionalisme) untuk mempersatukan berbagai kelompok masyarakat, sehingga bahasa Indonesia sebagai sarana penghubung antarsuku, antardaerah, anatarbudaya, dan sarana pengembangan ipteks modern itu digunakan dengan sebaik-baiknya? Malu, rasanya aku jadi bangsa Indonesia (meminjam istilah Taufiq Ismail), kita yang hidup di alam kemerdekaan dengan kecanggihan teknologi komunikasi dan informasi sekarang tidak dapat memanfaatkan peluang untuk mempersatukan seluruh komponen masyarakat dan bangsa ini.
         Namun, ada satu  harapan  baru  ketika para pemuda kita empat tahun lalu, bersamaan dengan peringatan Sumpah Pemuda 2000 telah  mengikrarkan adanya Sumpah Internet Pemuda, yang dapat diakses langsung dari seluruh pelosok tanah air. Ini merupakan sebuah upaya nyata agar masyarakat dan bangsa kita di tengah krisis multi dimensional sekarang tidak  terpecah  pecah dan berakibat pada disintegrasi bangsa. Oleh karena itu, perlu dukungan dan tindak lanjut dari berbagai  kelompok masyarakat, seperti elite politik, pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, pers, para pemuda, dan mahasiswa agar Sumpah Internet Pemuda tersebut dapat diimplementasikan menuju peradaban modern.
         Bahasa Indonesia pun harus dijunjung agar menjadi budaya dan  karakter bangsa Indonesia yang membudi luhur kan budaya timur, seperti diluar negeri sebagai contoh di Negara Spanyol dan Portugal. Bahasa latin (seperti itu julukannya) sudah mendunia walaupun tidak menjadi bahasa internasional seperti bahasa inggris, bahasa latin sudah menjadi budaya atau bahasa di beberapa Negara di dunia seperti Negara-negara yang notabene adalah Negara bekas jajahan oleh Negara spanyol dan portugis. Budaya di Negara tersebut bahkan bahasanya bisa melekat erat dan bisa pula menjadi karakter di Negara bekas jajahan di Negara yang dominan berada di selatan benua Amerika.
         Negara Indonesia dapat mengambil contoh dari Negara spanyol dan Portugal walaupun Negara Indonesia belum pernah menjajah Negara lain, kita dapat mengambil rasa semangat dan nasionalisme yang harus dijunjung tinggi karena bagaimanapun bahasa Indonesia adalah karakter bagi bangsa Indonesia sendiri. Rasa nasionalisme harus menjadi kewajiban bagi setiap warga Negara Indonesia rasa itu harus ditumbuhkan sejak dini sewaktu  masih duduk di sekolah dasar.
         Indonesia memang bukan Negara maju tapi walaupun masih berkembang warga negaranya harus siap memajukan negaranya agar Negara indonensia menjadi Negara maju walaupun masih sangat sulit bagi Negara Indonesia untuk bersaing dengan Negara-negara maju seperti Negara Amerika, Jepang, inggris, Jerman dan lain-lain, akan tetapi dengan  menjunjung tinggi bahasa dan budaya di Negara Indonesia maka Negara Indonesia dapat menjadi Negara yang kaya akan budaya yang tinggi sehingga orang asing yang akan berkunjung ke Negara Indonesia dapat tertarik dan akan mempelajari bahasa dan budaya di Negara Indonesia sehingga dapat menambah pendapatan devisa Negara.


READ MORE - Bahasa Indonesia Berperan Penting dalam Aspek Pendidikan, Sosial dan Budaya.